Palangka Raya – Ketua DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Arton S. Dohong, menegaskan komitmen DPRD dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng dalam mendukung penuh pelaksanaan Program MBG yang diinisiasi oleh pemerintah pusat.
“Program ini merupakan inisiatif dari pemerintah pusat, dan kami, baik DPRD maupun Pemprov Kalteng, sangat mendukungnya. Tidak ada alasan bagi kami untuk tidak memberikan dukungan,” ujar Arton, Jumat (10/1/2025).
Sebagai Ketua DPD PDI-P Kalteng, Arton juga mengungkapkan bahwa anggaran untuk program ini telah dibahas secara mendalam. Ia berharap implementasi MBG dapat berjalan lancar sesuai regulasi.
“Kami berharap program ini dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semoga semuanya berjalan sukses,” kata Arton.
Ia juga menekankan pentingnya keseriusan dalam pelaksanaan program untuk menghindari potensi permasalahan di masa depan.
“Kita semua menginginkan masyarakat, khususnya anak-anak, tumbuh sehat, cerdas, dan pintar. Itulah tujuan utama program ini,” tutupnya.
Koordinator Tingkat Provinsi Program makan bergizi gratis dari Badan Gizi Nasional (BGN), Elisa Agustino mengungkapkan, sekolah yang menerima manfaat program makan bergizi gratis ditentukan berdasarkan radius titik SPPG.
Kemudian, sekolah-sekolah yang menerima manfaat program makan bergizi gratis, maksimal berada dalam jarak enam kilometer dengan waktu tempuh 30 menit dari SPPG.
“Lebih dari itu, ada SPPG lain yang melayani, makanya ada beberapa sekolah yang belum karena kita mulai perdana di sini. Jadi di wilayah lain nanti ada unit SPPG sendiri yang melayani,” ucapnya.
Karena itu, ke depan titik-titik SPPG akan terus ditambah dan sekolah penerima manfaat juga akan bertambah hingga 13 kabupaten dan satu kota di Kalimantan Tengah.
Sejauh ini, ujar Elisa, sudah ada sebanyak enam titik SPPG yang sedang dalam persiapan untuk melaksanakan program MBG.
“Titik-titik tersebut berada di Seruyan, Kotawaringin Timur dan Kapuas serta tiga titik di Palangka Raya. Satu unit SPPG akan memproduksi makanan bergizi minimal 3.000 porsi,” ujarnya.
Selain itu, SPPG juga bertugas untuk memastikan bahwa makanan yang dibagikan kepada para siswa di Kalimantan Tengah ini dalam kondisi higienis dan aman untuk anak-anak.
Elisa juga mengungkapkan, program MBG tersebut akan meluas ke seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kalteng secara bertahap. Hanya dirinya berharap setidaknya enam unit SPPG di Kalteng bisa beroperasi pada Januari 2025.
“Banyak yang harus kita siapkan, salah satunya ompreng atau tempat makan stainless. Nah ini sudah kosong, karena di Indonesia sudah lebih dari 200 SPPG. Jadi ada beberapa kabupaten yang belum bisa jalan karena menunggu ompreng dari pusat,” kata Elisa. (mitra)